Siapakah teroris yang sebenarnya?
ejarah merupakan produk penguasa untuk menambah dan melanggengkan kekuasaannya. Penguasa itu juga akan menggunakan kroni-kroninya untuk membenarkan dan melegitimasi apa yang dilakukannya.
Penulis : Noam Chomsky
Genre : Non-Fiksi, Politik, Sejarah, Filsafat, Perang, Palestina
Penerbit : Bentang Pustaka
Penerjemah : Eka Saputra & Khanifah
Pertama Terbit : 1986
Ikhtisar buku : PIRATES AND AMPERIORS; Pelaku Terorisme Internasional Yang Sesungguhnya Oleh Noam Chomsky
Santo Agustinus bercerita tentang seorang bajak laut yang
ditangkap oleh Alexander Agung. Sang Kaisar pun mengajukan pertanyaan, “Kenapa
kamu mengganggu keamanan di perairan ini?”
Bajak laut yang marah membalas pertanyaan itu dengan pertanyaan
serupa, “Lalu kenapa kamu justru mengganggu keamanan di seluruh dunia? Hanya
karena menyerang dengan kapal kecil, saya disebut pencuri; sementara kamu, yang
mengobarkan perang dengan armada laut yang hebat, disebut sebagai Kaisar.”
Ilustrasi cerita Bajak Laut dan Sang Kaisar yang diangkat oleh
Noam Chomsky dalam buku ini, menggambarkan secara tepat mengenai kampanye
perang melawan terorisme yang digencarkan negara-negara Barat. Dengan dalih
menjaga keamanan dan perdamaian, Amerika Serikat justru memimpin invasi
berskala besar ke berbagai wilayah di dunia yang dianggap “mungkin punya”
rencana untuk mencelakakan mereka “suatu saat nanti”.
Catatan-catatan Chomsky ini menjadi bukti yang terang benderang
mengenai kejahatan internasional terselubung yang telah merenggut jutaan jiwa
penduduk tak bersalah di berbagai belahan bumi. Sebuah catatan yang akan
membuat kita kembali merenung: siapa sesungguhnya dalang teroris yang membuat
hidup kita tak tenang belakangan ini?
Ulasan Buku : PIRATES AND AMPERIORS; Pelaku Terorisme Internasional Yang Sesungguhnya Oleh Noam Chomsky
Buku Pirates And Emperior menghubungkan kisah Santo
Agustinus tentang Alexander Agung yang mencaci perompak yang membajak
perdagangan di laut. Bajak laut tersebut berpendapat bahwa ia dilabeli
“perompak” hanya karena dia menggunakan kapal kecil sebagai penjarahannya,
sedangkan Alexander yang menggunakan armada laut besar disebut “sang kaisar”.
Chomsky menggambarkan “kaisar”/Amerika serikat yang menggunakan kekerasan
berskala besar di timur tengah dengan benar sesuai dengan nilai ideologi saat
ini. Sementara mencela orang-orang Arab, atau orang-orang Timur Tengah sebagai
“teroris” karena melakukan kejahatan yang lebih rendah.
Amerika Serikat merasa perlu ikut campur dalam persoalan yang
dihadapi oleh Timur Tengah dengan mengatasnamakan HAM, kebebasan dan keadilan
hukum. Di sanalah negara adidaya ini melancarkan serangannya pada pemimpin
negara lain dan kemudian dengan itu dia diakui kekuatannya dan diikuti
perintahnya.
Pendekatan Dalam Meliahat “Terorisme”
Chomsky melihat ada dua cara dalam mendekati terorisme. Pertama
dengan menggunakan pendekatan literal, yakni menganalisa topik terorisme itu
sendiri secara mendalam, atau dengan menggunakan pendekatan Propaganda, yakni
dengan menerangkan konsep terorisme sebagai sebuah senjata untuk diekploitasi
dalam melayani beberapa sistem kekuasaan.
Dalam pendekatan propaganda, terorisme merupakan tanggung jawab
(responsibility) yang sudah ditentukan secara resmi. Lalu tindakan-tindakan
teror yang mereka lakukan disebut sebagai “teroris”, kemudian tindakan tersebut
akan di propagandakan dulu lewat media, baru kemudian –jika dibutuhkan-
diserang dengan kekuatan yang lebih besar untuk ditaklukan dan dikuasai.
Kejahatan teror “Sang Kaisar” tidak hanya melakukannya dengan kekuatan militer,
tapi juga mendominasi pemerintahan, pemberitaan, komentar dan pengetahuan arus
utama.
Sebagaimana pada tahun 1980, terorisme Timur Tengah/Mediterania
dipilih sebagai berita utama oleh para editor pada 1985 oleh jejak pendapat Associated
Press, dan satu tahun kemudian industri teroris di Eropa runtuh begitu
saja. Sedangkan secara Literal, terorisme oleh sumber-sumber dari Amerika
dimaknai sebagai, “penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan yang telah
diperhitungkan untuk mencapai tujuan yang bersifat politis, agamis, atau
ideologi. Ini dilakukan melalui intimidasi, pemaksaan, atau penanaman kekuatan.
Sistem propaganda yang dilancarkan oleh Amerika Serikat cukup
berhasil mengelabuhi masyarakatnya sendiri dan masyarakat dunia pada umumnya
dalam menghancurkan apa yang dianggap musuh olehnya. Sebuah sistem propaganda
yang telah membangun rangkaian Iblis; Sandinista, “kangker” yang harus
dihanguskan (George Shulzt); Muamar Qaddafi, “Anjing gila timur tengah”; Yaser
Arafat, “Bapak Terorisme Modern”; Videl Castro, yang mengancam akan mengambil
separuh dunia barat dalam pengabdiannya Uni Soviet, dan sebagainya.(hal. 225)
Kasus Palestina-Israel
Analisis Chomsky mengenai keadaan perseteruan Palestina-Israel
tergambar dalam tiga bab buku ini. yakni, Kontrol Pemikiran: Kasus Timur
Tengah; Terorisme Timur Tengah dan Sistem Ideologis Amerika; dan Amerika
Serikat/Israel-Palestina.
Kepentingan Amerika di timur tengah membuatnya selalu membangun
konflik di sana, sebagai dalih atas campur tangannya dalam negara tersebut.
Israel adalah alat dari pada Amerika serikat dalam melancarkan kepentingannya
di wilayah timur tengah saat ini. Amerika terus menjadi pendukung bagi Israel
dalam perseteruannya dengan negara Palestina, baik dalam diplomasi di PBB
maupun dalam propaganda lewat New York Times. Sampai penguasaan beberapa
wilayah Palestina oleh Israel pada tahun 1980, Israel melarang pembangunan yang
didudukinya, mengambil alih lahan penting dan sebagian sumber daya, seraya
mengorganisasikan proyek pembangunan sedemikian rupa sehingga membiarkan
penduduk terisolasi dan tidak berdaya. Rencana dan pendudukan ini sangat
bergantung pada dukungan militer, ekonomi, diplomatik dan ideologi AS (hal-15).
Hingga hari ini persoalan itu terus berlanjut. Dengan mengakui
Yerusalem sebagai ibu kota Israel, Trump menunjukkan ia tidak peduli dengan
peringatan yang berdatangan dari seluruh dunia bahwa pengakuan itu berisiko
menimbulkan konflik memburuk terhadap situasi di Timur Tengah yang sudah ricuh
(Republika.co.id, 14/12/2017).
Bagaimanakah konflik tersebut bisa terus berlanjut hingga nyaris
tak dapat ditemukan Konklusinya? Pemaparan mengenai fakta-fakta dan juga
analisa kritis mengenai hal itu bisa pembaca temukan dalam buku ini. Ini adalah
sebuah analisa dari salah seorang cendekiawan terkemuka di Amerika.
Posting Komentar untuk "PIRATES AND AMPERIORS; Pelaku Terorisme Internasional Yang Sesungguhnya Oleh Noam Chomsky"