Politik bukanlah tentang yang dipikirkan dan dilakukan rakyat biasa, melainkan tentang perjanjian-perjanjian yang dilakukan, di balik layar, dengan orang-orang kuat.
Judul buku : How The World Works
Penulis :
Arthur Naiman
Penerbit :
Bentang Pustaka
Penerjemah : Tia
Setiadi
Pertama terbit : November 2014
Noam Chomsky telah lama masuk
daftar pengarang yang paling banyak dikutip sepanjang masa. Dikenal luas di
luar negeri, sejauh ini Chomsky adalah kritikus paling penting di seluruh
dunia.
Buku ini merupakan kolaborasi
dari empat seri “Real Story”: Apa Yang Sesungguhnya Diinginkan Paman
Sam; Yang Kaya Sedikit Dan Yang Gelisah Banyak; Rahasia, Kebohongan Dan
Demokrasi; serta Kebaikan Umum. Kendati perbincangan dan wawancara
yang terhimpun dalam buku ini berlangsung pada era 1990-an, pandangan Chomsky
rupanya lebih mencerahkan ketimbang berita dan analisis teraktual.
Analisis-analisisnya yang begitu
mendalam mengenai diskriminasi, perdamaian dunia, dan ketidakadilan di
negara-negara dunia ketiga benar-benar melampaui zamannya. Teori-teorinya
seakan menjadi ramalan jitu, bahwa beginilah cara dunia bekerja.
Ulasan Buku How The World Works
Walau bukan sebagai penulisnya,
tapi Noam Chomsky adalah pemilik buku ini, sebab isinya berasal dari wawancara
dengannya. Dia adalah tokoh mengagumkan, jika tidak bisa dibilang berpengaruh,
pada akhir abad ke dua puluh, bahkan sampai saat ini. Analisanya mengenai
geo-politik dan geo-ekonomi menyadarkan banyak orang dengan apa yang sebenarnya
terjadi di dunia. Mulai dari demokrasi, terorisme, krisis ekonomi, dan konflik
berdarah yang terjadi di negara dunia ke tiga.
Buku ini mengulas peran Amerika dalam
konflik yang terjadi di negara dunia ke tiga. Mulai dari Amerika Latin, Timur
Tengah, Afrika, Asia, termasuk juga Indonesia. Salah satu yang sampai saat ini
masih berlangsung adalah konflik di Palestina. Chomsky mengatakan bahwa, konflik
Palestina-Israel yang sampai saat ini masih terjadi adalah rentetan persoalan
yang bergejolak. Sebab memang tak ada niatan dari pihak Israel, yang sokong
oleh Amerika, untuk menyelesaikannya.
Arthur Naiman bertanya kepada
Chomsky mengenai perubahan sikap Israel kepada Hamas sering waktu. Awalnya
Israel mensponsori Hamas, sebab dia fanatik dan ekstrim. Namun seiring konflik
memanas, Hamas menjadi alasan Israel untuk menyerang Gaza. Sedangkan organisasi
yang sekuler dan nasionalis seperti PLO(Palestin Liberty Organisation) mencoba
untuk dihancurkan, sebab ia dianggap ancaman.
Invasi Lebanon menegaskan hal itu. Israel ingin menghancurkan PLO
karena organisasi ini bersifat sekuler, nasionalis dan menuntut negoisasi serta
penyelesaian konflik secara diplomatik. Itulah ancaman sebenarnya, bukan
teroris. Para komentator Israel sejak awal menegaskan hal itu.(Hlm. 138)
... Sekali Anda menjadi seorang rasis untuk mempertahankan diri,
Anda akan kehilangan kapasitas untuk memahami yang sedang terjadi.(Hlm.
139)
Kudeta militer di Cile,
perseteruan Amerika dengan Iran, dan juga intervensi pada keadaan politik yang
terjadi di Indonesia semasa akhir Orde Lama, dan juga reformasi dibahas di
sini. Buku ini menjelaskan bagaimana Amerika bertindak sebagai “Polisi Dunia”
dan duta demokrasi bagi negara-negara dunia ketiga. Terkadang hal itu kontras
dengan kebijakannya sendiri dan berlaku setandar ganda.
Bagi negara yang masih mau
mengikuti intervensi Amerika, mereka aman, sedang yang sudah menolak intervensi
Amerika, mereka akan diserang. Serangan itu bisa lewat operasi intelejen,
pemberitaan buruk di media internasional, dan juga invasi militer. Amerika
memiliki sumber daya yang besar untuk itu semua. Peristiwa ini dapat dilihat di
Irak, Indonesia di masa Orde Baru dan negara dunia ketiga lainnya.
Lebih jauh lagi, buku ini
menelaah mengenai persekongkolan besar antara negara adidaya dan juga
perusahaan multinasional. Ada fase di mana sebuah bank besar disponsori oleh
pentagon untuk mendominasi keuangan banyak negara, juga ada fase lain di mana
kebijakan negara didikte oleh korporasi besar yang berkepentingan di
belakangnya. Secara umum, buku ini tidak hanya membahas mengenai konflik, tapi
juga ekonomi-politik para pihak dominan dan dampaknya pada masyarakat bawah.
Tidak ada metode spesifik yang
ditawarkan Chomsky selain dari, “marilah mengorganisasi diri dan lingkungan”.
Dia percaya bahwa metode bottom-up adalah hal yang paling mungkin
dilakukan. Sebagaimana dia mencontohkan soal perjuangan kaum buruh di Eropa dan
Amerika melawan kebijakan jam kerja. Buku ini memberikan petunjuk bagaimana
kaum dominan itu berpikir dan menjalankan misinya. Hal ini bisa mencerahkan
dunia mengenai tentang apa yang sesungguhnya terjadi.
Bisa dibilang, buku ini adalah analisa singkat dan mendalam mengenai fenomena politik, ekonomi, dan konflik yang menjadi perbincangan saat ini. Namun harus diakui bahwa analisisnya padat dan mendalam. Ada buku lain yang membahas lebih rinci soal intervensi negara adidaya pada negara dunia ke tiga, PIRATES AND EMPERORS. Namun Dengan Membaca Buku Ini, Kita Akan Menjadi Lebih Mawas Fenomena Dunia Yang Ada, Dan Juga Dengan Apa Yang Tengah Terjadi.
Posting Komentar untuk "How The World Works oleh Noam Chomsky"