SANG PEMENANG BERDIRI SENDIRIAN (THE WINNER STANDS ALONE) karya PAULO COELHO

buku paulo coelhe berjudul the winner stand alone; sang pemenang berdiri sendiri; buku yang menguak tentang sisi lain dunia artis; novel yang roamntis tapi juga punya cerita detektif;

Bermacam cerita personal, dan berbagai pandangan dunia yang menolak kemapanan dan serta argumen yang kuat hadir dalam novel ini, bahkan dalam waktu kurang dari 24 jam. Buku ini menyuguhkan lima puluh persen cerita, dan lima puluh persennya adalah esai. Sangan menarik untuk menikmati esai yang kritis dalam sebuah cerita.

Kategori                     : Roman, Kriminal, Selebritas

Penerjemah               : Rosemary Kesauly

Penerbit                     : Gramedia

Pertama Terbit          : 2008

 

Ikhtisar Buku; SANG PEMENAANG BERDIRI SENDIRIAN (THE WINNER STANDS ALONE)

 

Sukses : racun yang manis

Sukses : racun yang menggoda

Berapa harga sebuah kesuksesan?

“ PENEBUSAN CINTA MELALUI KEPASRAHAN TOTAL “

Dalam Sang Pemenang Berdiri Sendiri – Teh Winner Stands Alone, Paulo Coelho kembali kepada tema-tema penting dari Sebelas MenitEleven Minutes dan The Zahir. Novel yang penuh ketegangan, cerminan dunia kita saat ini, di mana kemewahan dan sukses menjadi yang paling utama, sehingga kita sering kali menulikan telinga dari suara hati kita

Dalam novel ini, Paulo Coelho membawa kita ke Festival Film Cannes, tempat berkumpul kaum super-elite – mereka yang telah sukses di dunia mode dan film. Beberapa bahkan telah sampai di puncak dan takut kehilangan posisi mereka yang bergengsi itu. Uang, kekuasaan, dan ketenaran dipertaruhkan – hal-hal yang membuat sebagian besar orang rela melakukan apa saja, berapa pun harga yang mesti dibayar. Di dunia semacam ini kita bertemu Igor, si jutawan Rusia; Hamid, kaisar dunia mode dari Timur Tengah; Grabriella, aktris Amerika yang sangat ingin mendapatkan peran utama; Savoy, detektif kriminal yang ambisius dan berharap bisa menguak kasus yang akan membuatnya tenar; dan Yasmine, model yang hampir meraih sukses.

Siapa yang akan berhasil mengenali mimpinya sendiri dan mewujudkan, di antara sekian mimpi yang bukan miliknya?

Penelaahan mendalam di dunia glamour para super-elite... Dalam The Winner Stand Alone, mereka bukan hanya mencari seorang pembunuh berbahaya, melainkan juga nilai-nilai spiritual yang sejati.

Publishers Weekly, New York

Penjabaran menohok tentang dunia film dan mode, di mana kemewahan dan ambisi telah membuat mati rasa segala kemungkinan nilai-nilai yang sesungguhnya.

– L’Hebdo, Lausanne


Ulasan buku  : SANG PEMENAANG BERDIRI SENDIRIAN (THE WINNER STANDS ALONE)

Paulo Coelho tak pernah gagal dalam memukau pembaca dengan kisah memukau, Sang Alchemist dan aneka cerita inspiratif lainnya. Kali ini objeknya adalah dunia selebrity, fassion dan film. Keduanya adalah industri besar yang berakar pada hasrat, citra, dan mimpi.

Fassion dan film adalah gurita bisnis besar dunia. Keduanya dikendalikan oleh golongan Super-class. Jika dahulu kita dijajah oleh kekuatan politik, dengan menggunakan kekuatan angkatan bersenjata, hari ini kita dijajah oleh industri besar hasrat dan citra, yang mengeksploitasi hal berharga di tiap manusia, yakni waktu dan perhatian.

Kita tahu bahwa struktur sosial berbentuk piramida, semakin ke atas, jumlahnya semakin sedikit. Semakin orang lebih berkuasa, dia akan semakin sendirian, semakin kesepian. Orang-orang di bawah berupaya keras untuk mencapai puncak, sebab di sana mereka bisa memiliki dan mengendalikan segalanya. Kemerdekaan ada di sana. Karena sadar puncak hanya untuk sedikit orang mereka harus menyingkirkan teman-temannya, atau hanya pura-pura berteman dengan orang-orang di sekitarnya.

Buku ini menceritakan beberapa tokoh yang saling berkaitan, dalam waktu kurang dari dua puluh empat jam. Sebagian saling bertemu dan bahkan membunuh. Namun fokus cerita adalah dunia pribadi masing-masing tokoh tersebut. Kisah paling dominan adalah tentang Igor, pengusaha sukses asal Rusia yang datang ke festival Cannes untuk menghancurkan dunia. Dia rela melakukan semuanya istrinya, Ewa, kembali bersamanya.

Menjadi semakin sukses membuat Igor kehilangan istrinya. Kesuksesannya berujung pada kesepian . Di sisi lain, istrinya, Ewa, merasakan hal yang sama. Suaminya yang semakin sukses menjadi semakin sibuk. Tidak memiliki waktu dengannya. Hingga akhirnya, Ewa memutuskan untuk menuju puncaknya sendiri. Setelah mencapai puncanya sendiri, Ewa tak lagi merasa bergantung pada suaminya. Lalu dia memilih untuk berpisah dengan Igor dan bersama lelaki lain. Tak ada dasar spesifik tentang siapa yang salah dalam hal ini, tapi dalam keadaan dan situasi yang berbeda, perasaan bisa berubah.

Buku ini menunjukkan dunia selebritas, yang sering kali tidak jelas, lemah, dan bahkan menipu. Mimpi dan fantasi dapat dibeli dalam berbagai bentuk. Semuanya hanyalah alat bisnis dan kekuatan dari individu kelas atas. Dalam buku ini disebut sebagai kalangan super-class. Ada juga analisa yang rijid mengenai perkembangan budaya populer. Seperti soal perubahan warna dominan di masyarakat sebagai tanda perubahan zaman. Warna yang dominan tahun 90-an berbeda dengan dominasi warna di tahun 2000, sebab semangat zaman sudah berbeda.

Paulo Coelho menceritakan dinamika dunia selebritas secara mendetail. Dalam bagian akhir, dia mengucapkan terima kasihnya pada yang sudah memberikan ruang untuk meneliti fenomena dalam dunia selebritas. Dia juga memberikan pendalaman pada satu tema yang sering dia angkat, menyelami perasaan pribadi. Perasaan rapuh yang sering ditutupi oleh banyak orang, sebab dia ingin selalu tampak kuat dan tegar dalam menghadapi hidup, ditelanjangi oleh penulis. Hal itu dimaksudkan untuk memberi pesan bahwa, mengeri pada kerapuhan diri adalah hal yang cukup baik dan cukup bijak untuk bisa lebih kuat dan berkembang. Tak perlu berpura-pura kuat, sebab setiap kelemahan dan kerapuhan diri perlu dikenali. Kesombongan hanya akan melumpuhkan hatimu, cepat atau lambat.

Penting untuk menyadari apakah jiwa kita menderita, atau sangat menderita. Terus berpura-pura kuat padahal yang melukai kita tidak baik untuk kehidupan

 Yang tidak pernah hilang dari buku-buku Paulo Coelho adalah kemampuannya untuk memberikan inspirasi kepada pembacanya. Tidak hanya dorongan logis, tapi juga dorongan spiritual. Kata-kata yang membuat pembacanya tidak hanya merasa bahwa apa yang ditegasnya untuknya layak dan masuk akal, namun juga disertai oleh Tuhan. Ada ruang di mana kita mesti bekerja keras dan percaya pada mukjizat Tuhan.

Kehidupan punya banyak cara untuk menguji tekat seseorang

Hal yang terasa mengecewakan dalam buku ini adalah, masih adanya sentimen perang dingin dalam menjelaskannya. Ada momen di mana Igor mengungkit soal Komunisme dalam mengungkapkan amarahnya di depan mantan istrinya, Ewa. Sentimen pembandingan mengenai komunisme yang seperti ini kurang patut, mengingat penulis dikenal baik dalam menulis soal cinta dan spiritualitas universal. Kemenangan kapitalisme liberal atas komunisme Soviet tidak bisa disederhanakan dalam sudut pandang, kemenangan cinta dan kebebasan atas tirani.

Dibandingkan dengan Sang Alchmeis atau Pilgrime. Latar cerita ini lebih modern dan seru untuk diikuti, namun juga ada hal-hal yang layak untuk dihayati. Cerita ini memberikan dinamika dunia modern beserta fakta-faktanya. Bermacam cerita personal, dan berbagai pandangan dunia yang menolak kemapanan dan serta argumen yang kuat hadir dalam novel ini, bahkan dalam waktu kurang dari 24 jam. Buku ini menyuguhkan lima puluh persen cerita, dan lima puluh persennya adalah esai. Sangan menarik untuk menikmati esai yang kritis dalam sebuah cerita.

Posting Komentar untuk "SANG PEMENANG BERDIRI SENDIRIAN (THE WINNER STANDS ALONE) karya PAULO COELHO"